- Get link
- X
- Other Apps
Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Analisa fundamental adalah metode untuk menilai nilai intrinsik suatu aset (seperti saham, kripto, atau mata uang) dengan mengevaluasi faktor-faktor ekonomi, keuangan, dan lainnya yang memengaruhi nilainya. Berbeda dengan analisa teknikal yang fokus pada grafik harga, analisa fundamental melihat “isi” bisnis atau ekonomi di balik aset tersebut.
🔍 Cara Kerja Analisa Fundamental
1. Tujuan Utama
Menentukan apakah suatu aset terlalu mahal (overvalued) atau terlalu murah (undervalued) dibandingkan dengan nilai sebenarnya (nilai intrinsik).
🧱 2. Komponen Utama Analisa Fundamental (Untuk Saham)
a. Analisa Makroekonomi
Melihat kondisi ekonomi secara umum:
Pertumbuhan ekonomi (PDB)
Suku bunga
Inflasi
Nilai tukar
Stabilitas politik
b. Analisa Industri
Menilai potensi industri tempat perusahaan berada:
Tren industri (misalnya: e-commerce, energi hijau)
Persaingan antar pemain
Regulasi pemerintah terhadap industri tersebut
c. Analisa Perusahaan (Mikroekonomi)
Fokus ke kinerja dan kesehatan perusahaan, misalnya:
Laporan Keuangan:
Laba Rugi (apakah perusahaan untung atau rugi?)
Neraca (aset, utang, ekuitas)
Arus Kas (cash flow masuk dan keluar)
Rasio Keuangan:
PER (Price to Earnings Ratio)
PBV (Price to Book Value)
ROE (Return on Equity)
DER (Debt to Equity Ratio)
$ Manajemen & Strategi
Siapa manajemennya?
Apakah perusahaan punya visi jangka panjang?
🔁 3. Langkah-langkah Umum Analisa Fundamental
1. Kumpulkan Data Keuangan Perusahaan
Unduh laporan tahunan, laporan kuartalan dari situs BEI atau situs resmi perusahaan.
2. Hitung dan Bandingkan Rasio Keuangan
Misalnya, bandingkan PER dengan kompetitor atau rata-rata industri.
3. Tentukan Nilai Wajar (Valuasi)
Gunakan metode seperti:
Discounted Cash Flow (DCF)
PER Band
Net Asset Value (NAV)
4. Bandingkan dengan Harga Pasar
Jika nilai intrinsik > harga pasar ⇒ saham murah ⇒ beli
Jika nilai intrinsik < harga pasar ⇒ saham mahal ⇒ hindari/jual
📊 4. Contoh Sederhana
Misalnya kamu analisa saham PT ABC:
Laba per saham (EPS) = Rp 500
PER industri = 15x
Maka nilai wajar = 500 x 15 = Rp 7.500 per saham
Jika harga pasar = Rp 5.500 ⇒ saham undervalued ⇒ layak dibeli
⚖️ 5. Kelebihan dan Kekurangan Analisa Fundamental
Kelebihan Kekurangan
Cocok untuk investasi jangka panjang Tidak cocok untuk trading jangka pendek
Berdasarkan data nyata & bisnis riil Butuh waktu & pemahaman mendalam
Bisa identifikasi aset undervalued Tidak mempertimbangkan psikologi pasar
Kalau kamu ingin, aku bisa bantu analisa fundamental untuk saham tertentu — cukup beri nama saham dan data keuangan atau link laporan keuangannya.
Comments
Post a Comment