Featured Post

Staking Dalam Cryptocurrency (Mengunci)

Staking dalam cryptocurrency adalah proses "mengunci" sejumlah koin kripto dalam jaringan blockchain untuk membantu menjaga keamanan dan operasional jaringan tersebut, dan sebagai imbalannya, kamu akan mendapatkan reward (biasanya dalam bentuk koin yang sama).


Mengenal Staking Crypto, Cara Kerja, dan Risikonya.

🧠 Penjelasan Sederhana:
> Staking = Menyimpan kripto agar “bekerja” untuk kamu, dan kamu dapat imbalan.

🔧 Cara Kerja Staking:
1. Kamu menyetorkan kripto ke dalam jaringan (misalnya Ethereum, Cardano, Solana).

2. Koin kamu digunakan untuk:
Memvalidasi transaksi
Menjaga keamanan jaringan

3. Kamu akan mendapat reward berkala (seperti bunga bank, tapi di kripto).

📌 Staking Umumnya Digunakan di:
Blockchain yang memakai Proof-of-Stake (PoS) atau turunannya seperti:

Ethereum (ETH)

Cardano (ADA)

Solana (SOL)

Polkadot (DOT)

Avalanche (AVAX)

📈 Contoh Reward:
Jika kamu staking 10 SOL dan reward 8% per tahun, maka kamu bisa dapat ±0.8 SOL per tahun — tergantung fluktuasi dan biaya jaringan.

✅ Kelebihan Staking:
Mendapat penghasilan pasif dari aset kripto.
Mendukung jaringan blockchain (validasi & keamanan).
Beberapa platform bisa auto-compound (hasil di-reinvestasikan otomatis).

⚠️ Risiko Staking:

Risiko Penjelasan
Lock-up period Dana terkunci dan tidak bisa dijual untuk beberapa waktu.
Volatilitas harga Nilai aset bisa turun tajam walau kamu dapat reward.
Slashing Jika validator bersalah, sebagian koin kamu bisa hilang (di beberapa chain).
Platform centralized Kalau staking lewat exchange (misalnya Binance), ada risiko pihak ketiga.
🔄 Jenis Staking:

1. On-chain staking: Langsung di jaringan blockchain (biasanya lebih aman).

2. Staking lewat exchange: Lebih mudah, tapi kamu harus percaya pada pihak ketiga.

3. Liquid staking: Kamu staking tapi tetap bisa pakai asetmu (contoh: Lido memberikan stETH saat staking ETH).

Comments