BERBAGAI MACAM MERK MOBIL LISTRIK MULAI DARI HARGA RENDAH DAN HARGA FANTASTIS
indonesia memiliki rencana pertumbuhan kendaraan listrik yang ambisius karena bersaing dengan Thailand dan India untuk membangun industri kendaraan listrik untuk menggantikan China, produsen terbesar dunia. Namun persentase kendaraan listrik saat ini kurang dari 1% dari jumlah mobil yang beredar di jalanan Indonesia.

Pemerintah telah menurunkan pajak pertambahan nilai kendaraan listrik dari 11% menjadi 1%, menjadikan harga awal Hyundai Ioniq 5 termurah menjadi kurang dari Rp.689.625.000.00 dari lebih dari Rp. 781.575.000,00 di Indonesia.
Hartono mengatakan harga antara Rp.153.250.000.00 dan Rp.199.225.000.00 akan lebih menarik.
Hanya dua kendaraan listrik yang ditawarkan dalam kisaran harga ini, Air EV Lite dari Wuling dan E1 dari Seres Group dengan harga sekitar Rp.188.497.500.00. Mobil bensin termurah di Indonesia, Daihatsu Ayla, mulai dari Rp.137.925.000.00.
Gaikindo Indonesia International Auto Show dimanfaatkan pemerintah untuk menggandakan rencana menggenjot produksi dan penjualan kendaraan listrik (EV) di Tanah Air.
Namun, pembeli di pasar mobil terbesar di Asia Tenggara umumnya tidak pasti.
Harga kendaraan listrik, pertanyaan tentang ketersediaan stasiun pengisian dan keraguan tentang merek baru adalah beberapa alasan mengapa mereka memutuskan untuk menunda pameran untuk sementara waktu, kata pengunjung pameran otomotif dari Tangerang.
Dody Hartono, seorang pengunjung pameran mobil yang berencana membeli mobil listrik pertamanya pada tahun 2024, mengatakan dia menginginkan kesepakatan yang lebih baik.
“Pertama, Anda harus membuat orang tertarik dengan mobil listrik, mulai dari 60% lebih murah,” kata pria 54 tahun itu.
Sebagai perbandingan, salah satu kendaraan listrik terlaris di China, BYD Seagull, mulai dari Rp.153.250.000.00 lebih sedikit, tetapi perusahaan lain - dan bahkan pembuat mobil China sendiri - harus berjuang untuk menyamai kisaran harga ini di pasar ekspor.
ATTO 3 BYD, kendaraan listrik terlaris di Asia Tenggara pada kuartal pertama, dimulai di Thailand dengan harga lebih dari Rp.475.075.000.00.
Hendra Pratama, 42, salah satu pembeli kendaraan listrik di pameran otomotif itu mengatakan, harga kendaraan listrik premium di Indonesia perlu diturunkan untuk menarik konsumen kelas menengah ke bawah.
"Tidak bisa diakses," katanya.
Toyota dan Honda menyumbang dua pertiga dari penjualan mobil di Indonesia tetapi lambat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Hendra Budi, 44, mengatakan harga bukan masalah baginya, tapi dia ingin lebih percaya pada merek yang ditawarkan.
“Kalau Toyota atau Honda meluncurkan kendaraan full listrik, kami akan tertarik,” ujarnya.
Toyota mengaku belum berencana membangun kendaraan listrik di Indonesia.
Kementerian Perindustrian mengumumkan pada pameran mobil yang berakhir pada hari Minggu bahwa mereka akan memberikan waktu dua tahun lagi kepada pembuat mobil untuk mendapatkan keuntungan dari insentif produksi.
Pengumuman tersebut diikuti dengan komitmen investasi dari perusahaan China Neta dan perusahaan Jepang Mitsubishi Motors.
Indonesia bertujuan untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030. Ini akan menjadi lebih dari 100 kali penjualan domestik pada paruh pertama tahun 2023.
Menko Perekonomian berharap pameran mobil Gaikindo akan mendongkrak penjualan lebih dari 26.000 kendaraan, jumlah yang terjual pada pameran mobil tahun lalu.
Sumber : Voaindonesia
No comments:
Post a Comment