Keuntungan dan jenis baterai lithium sebagai bahan bakar kendaraan listrik
Padahal, ada beberapa jenis baterai yang bisa digunakan pada kendaraan listrik, seperti baterai nickel-metal hydride, baterai sealed lead-acid (SLA), atau superkapasitor.
Namun, sebagian besar produsen kendaraan listrik menggunakan baterai litium.
Salah satu alasan untuk menggunakan baterai litium adalah karena memiliki rasio berat terhadap energi yang baik.
Bobot setiap komponen kendaraan mempengaruhi kinerjanya.

Menggunakan baterai litium memungkinkan produsen menggunakan lebih sedikit sel baterai daripada baterai jenis lain untuk menampung kWh yang sama.
Berkat keunggulan baterai ini, produsen kendaraan listrik dapat mencegah kendaraan produksinya kelebihan muatan.
Selain itu, alasan lain untuk menggunakan baterai jenis ini adalah karena baterai ini memiliki tingkat self-discharge yang relatif rendah. Artinya baterai tidak cepat habis.
Baterai litium terbagi menjadi beberapa jenis. Ada 6 jenis yang cukup dikenali sejauh ini, antara lain:
LFP = Litium Ion Fosfat
NCA = Litium Nikel Kobalt Aluminium Oksida
NMC = Lithium Nikel Mangan Kobalt Oksida
KPP = Litium Titanat
LMO = Mangan dan Litium Oksida
LCO = Litium-Kobalt Oksida

Jenis baterai lithium yang dianggap memiliki kualitas atau spesifikasi terbaik adalah NEC. Mobil listrik Tesla menggunakan baterai NCA.
Produksi baterai NCA dengan bahan baku nikel unggul dibandingkan bahan baku lainnya.
Namun, banyak ahli berpendapat bahwa baterai litium LFP lebih cocok digunakan untuk kendaraan listrik di Indonesia karena iklimnya yang sangat sensitif terhadap kondisi cuaca.
Demikian informasi tentang bahan baku baterai kendaraan listrik. Indonesia memiliki bahan baku baterai listrik yang melimpah.
Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi lingkungan kendaraan listrik di Indonesia.
sumber : voi.id
No comments:
Post a Comment